~oOo~
Title : Curse of The Glass Shoes
Author : Shin Chaerin/ Karin Asuka
Genre : Fantasy, Romance, Life
Rating : PG15
Main Casts :
INFINITE Hoya as Lee Howon/ Hoya
A PINK Eunji as Jung Eunji
Other Casts :
MBLAQ Lee Joon as Lee Joon
Type : Chaptered
Disclaimer: Semua cast bukan milik saya walaupun pengen banget ngoleksi mereka yang ganteng-ganteng. *eh. Enjoy my craziest fantasy ever.
~oOo~
Chapter 1. Vision
Hari senin sudah datang lagi. Ada apa dengan hari Senin? Hari itu berarti mimpi buruk telah tiba bagi mereka yang sedang belajar di KAIST, Korean Advance Institute of Science and Technology. Institut paling mentereng di Korea dan dihuni oleh mahasiswa mahasiswa yang pintar dan berotak encer. Hari senin membawa banyak efek bagi mahasiswa di KAIST, ada yang mengeluh tak henti-hentinya di SNS, Social Network Service seperti twitter, facebook, dan lainnya, ada pula yang kejar tayang menyelesaikan tugas-tugas khas teknik dari dosen berjanggut yang nyentrik, namun ada pula yang santai seakan bumi ini tidak mengenal hari Senin. Seolah dirinya sudah sangat menyesuaikan dengan suasana KAIST saat hari Senin yang sibuk, seorang gadis berjalan tergesa-gesa melintasi koridor demi koridor jurusannya. Gadis itu tampak celingukan mencari seseorang yang telah mencuri harta berharganya di hari Senin itu, tugas desain alat dari sang dosen killer. Berkali-kali dia menoleh kiri kanan mencari orang itu. Sesekali dia merapikan poni lurusnya yang kusut dan berantakan karena keringat yang dari tadi membasahi dahinya. Mukanya sudah berkerut-kerut karena kesal. Berkali-kali dia mendengus dan menghentakkan kakinya ke lantai. Emosinya hampir meledak saat seseorang menepuk bahunya dari belakang.
“Ya!” kata orang itu sambil menepuk bahu dan berteriak tepat di telinga gadis itu.
Gadis itu nampak kaget, secepat kilat dia berbalik untuk menjitak kepala orang yang telah mengganggunya di hari Senin yang menyebalkan ini. Saat dia berbalik, tampaklah orang yang dari tadi dicarinya, orang yang melarikan tugas desain alatnya yang sangat berharga.
“Ya!!! Lee Hoya!!!” teriaknya membabi buta ke arah pencuri tugas itu. Dia adalah Lee Hoya. Pria yang sebenarnya pintar, namun malas dan tidak peka. Tidak peka karena dengan seenaknya melarikan tugas gadis yang sedang cemberut itu padahal gadis itu tipe yang tidak bisa diam sebelum tugasnya dikembalikan dengan selamat.
Gadis itu mendengus sebal ke arah Hoya, memandangnya dengan sinis. Seakan Hoya adalah criminal kelas kakap yang menculik anak emas gadis itu.
“Mianhae Eunji ah, aku tidak tahu kau mencariku, aku cuma pinjam tugasmu sebentar dan eeh, menyalinnya juga.” Kata Hoya cengengesan. Eunji yang dari tadi sudah ingin mencincang Hoya hanya diam dengan muka sebal bukan main. Dia memperhatikan tingkah Hoya yang sepertinya tahu nasibnya akan berakhir di tangan Eunji, tentunya dengan sangat mengenaskan.
“Mwo? Menyalin? Ya! Kau tau tidak berapa jam aku mengerjakannya sendirian?” Eunji semakin emosi begitu mendengar Hoya menyalin tugasnya yang semalaman ia kerjakan sendirian.
“Eiii, tenanglah, aku hanya menyalin sedikit saja, sebagian besar berbeda dengan punyamu kok. Tenang dulu Eunji yaa, jangan terbawa emosi” kata Hoya menenangkan Eunji yang sudah pasang kuda-kuda untuk menendang Hoya. Hoya bergidik ngeri melihat Eunji sudah mengganas. Ia ingat Eunji menguasai taekwondo, sampai sabuk hitam pula. Hoya semakin merinding dibuatnya.
“Ya! Lee Hoya, kau harus membayar perbuatanmu!!!” teriak Eunji ala pahlawan bertopeng sambil mengarahkan tendangan mautnya ke kaki Hoya. Hoya meringis, dia kesakitan, dan mulutnya tak henti mengomel.
“Eunji yah!! Ya!! Kau tega sekali, bagaimana kalau aku patah tulang ha?” Hoya mengaduh dan meringis. Eunji melihatnya dengan puas, ia tersenyum penuh kemenangan. Tapi Hoya tak tinggal diam, dengan gesit ia merampas kertas tugas yang sedang Eunji pegang dan melarikannya lagi. (-.-).
“Aku pinjam dulu” kata Hoya sambil melarikan diri, tentunya dengan kakinya yang terpincang-pincang akibat tendangan maut Eunji.
“Ya!! Lee Hoya!! Awas kau!! Teriak Eunji membahana, dia mulai mengejar Hoya yang lagi-lagi melarikan tugasnya.
Yah, begitulah mereka. Eunji dan Hoya sang mahasiswi dan mahasiswa teknik. Hari-hari mereka dipenuhi tugas dan apapun lah yang pasti ribet. Eunji dan Hoya teman sejak kecil. Bahkan mungkin mereka adalah teman sejak dari dalam kandungan. Pepatah bilang, teman masa kecil tidak akan pernah menjadi kekasih. Mereka tidak akan bisa saling mencintai sebagai pria dan wanita. Tetapi benarkah itu? Yang pasti, seseorang tidak akan pernah bisa memilih mencintai siapa karena cinta datang dengan sendirinya. Begitupun Eunji, dia tidak bisa memilih dengan siapa ia akan jatuh cinta, karena cinta lah yang memilihkannya. Namun jika pilihannya jatuh kepada teman masa kecilnya, apa yang harus ia lakukan?
Eunji dan Hoya membuat heboh civitas jurusannya dengan aksi kejar-kejaran mereka. Setelah sekitar 2 lap koridor jurusan mereka lalui, akhirnya aksi kejar-kejaran itu berakhir dengan Eunji sebagai pemenang. Kekanakan memang, tapi begitulah mereka. Muda, enerjik dan agak sedikit err liar.
Eunji berkali kali menjitak kepala Hoya dan mengomelinya. Hoya terlihat mengaduh dan memelas di depan Eunji, dia takut kena tendangan maut Eunji lagi.
“Ya! Kau kemanakan tugasku?” Tanya Eunji dengan muka juteknya
“Ani.. aduh hentikan Eunji ya! Oke, aku beritahu, tapi tenang dulu” kata Hoya lagi-lagi menenangkan Eunji yang emosinya sudah ke ubun-ubun.
“Mana tugaskuuu???” rengek Eunji sambil tangannya tak berhenti mengubek-ubek kepala Hoya. Hoya yang sudah tidak tahan lagi diubek-ubek (?) kepalanya memegang tangan Eunji dan menguncinya sehingga tidak bisa bergerak.
“Ya! Diamlah sebentar! Kau emosian sekali hari ini!” kata Hoya setengah teriak sambil menarik tangan Eunji. Eunji terdorong ke depan sehingga jarak wajahnya dengan wajah Hoya hanya tinggal beberapa senti. Eunji terhenyak dan terpaku, darahnya berdesir, jantungnya tiba-tiba memacu lebih cepat. Gejalanya muncul, gejala cinta, gejala bahwa ia menyukai Hoya.
Eunji menatap Hoya dalam diam, Hoya juga menatapnya. Eunji semakin salah tingkah, mukanya panas dan memerah. Menyadari situasi yang canggung, Hoya segera melepas tangan Eunji dan mundur sedikit memberi ruang lebih di antara mereka. Dengan kikuk dia mulai berkata-kata.
“Aku err, maksudku tadi…eh tugasmu sudah aku berikan pada Minhyuk songsaengnim, jadi.. err..jangan khawatir. Dan hei!! Jangan menjitak kepalaku lagi! Aku bisa gegar otak!” kata Hoya berusaha menghilangkan suasana aneh tadi.
“Ya!! Gara-gara kau kan itu tadi!” Eunji masih tersulut. Tapi kemudian ia melembut dan tersenyum atau lebih tepatnya nyengir kuda ke Hoya. “tapi, aku mungkin sedikit keterlaluan, Mianhae” katanya minta maaf
Hoya ikut tersenyum, suasana canggung tadi sudah hilang.
“Bukan sedikit, tapi benar-benar keterlaluan, aku seperti baru disiksa mandor kebun teh” katanya sedikit bercanda
“Ya! Aku tidak separah itu! Baiklah, tapi kau harus tetap membayar ulahmu Lee Hoya! Kata Eunji sambil tersenyum evil.
“Apa lagi ini? Entah kenapa aku merasakan firasat buruk” balas Hoya sambil memeluk dirinya sendiri seperti orang kedinginan.
Eunji terus tersenyum jahat dan menarik Hoya menuju parkiran kampus. Hoya tak punya daya menolak, dia pasrah dibawa Eunji kemana.
Tanpa mereka sadari ada sesosok yang dari tadi memperhatikan mereka. Sosok itu menatap Eunji dan memperhatikan tiap geraknya. Sosok itu perlahan menampakkan wajahnya. Dia Lee Joon. Sunbae mereka yang tampan namun reputasinya tidak terlalu bagus. Ada gossip beredar dia pernah menghamili temannya sendiri namun menolak bertanggung jawab. Gosip tetaplah gossip, tidak ada yang tau kebenarannya.
“Ya! Kita mau kemana?” Tanya Hoya sedikit takut-takut. Tendangan maut Eunji benar-benar berkesan di hatinya.
Eunji hanya tersenyum evil dan terus menarik tangan Hoya.
“Hei, kita mau kemana?” Tanya Hoya yang tangannya terus ditarik oleh Eunji.
“Sudah, ikut saja, oh ya, kau yang bayar busnya” kata Eunji seenaknya. Hoya hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah teman masa kecilnya itu. Dia ikut saja karena takut kena semprot Eunji lagi. Mereka mencegat bus dan masuk ke dalamnya
“Eh, jangan bilang mau belanja? Aku tak punya uang!!” kata Hoya histeris setelah menyadari rute bus yang mengarah ke Lotte Department Store. Eunji hanya tersenyum evil ke arah Hoya.
Setelah perjalanan yang diwarnai dengan perdebatan sengit tentang siapa yang membayar bus dan Hoya yang berkali-kali mengeluh tak punya uang, akhirnya sampailah mereka di Lotte Department Store, salah satu pusat perbelanjaan top di Korea. Eunji melompat-lompat senang karena setelah sekian lama terkubur dalam tugas-tugas mahasiswa teknik akhirnya bisa sedikit refreshing dengan pergi ke department store, yah walaupun Cuma melihat-lihat tetapi lumayan lah.
“kajja!” kata Eunji sambil menarik tangan Hoya. Hoya pasrah tangannya ditarik paksa oleh Eunji. Wajahnya suram karena membayangkan uangnya akan dirampok oleh Eunji.
Hoya dan Eunji menyusuri toko demi toko dan lantai demi lantai. Hanya melihat-lihat. Eunji cukup mengerti keadaan Hoya yang minim budget saat itu. Mungkin lebih tepatnya, saat Eunji tertarik untuk masuk ke salah satu toko barang mahal, Hoya selalu menariknya menghindar, tentu dengan amukan dari Eunji. Tiba-tiba Eunji melihat sebuah toko sepatu dengan dekorasi vintage yang antic. Eunji lagi-lagi menarik tangan Hoya dan mengajaknya ke toko itu, Hoya menurut saja. Toko itu menjual bearenaka ragam sepatu, kebanyakan high heels dan stiletto. Style sepatu-sepatu itu kuno, vintage tapi indah. Eunji tertarik dengan sepatu kaca yang dipajang di tengah-tengah toko. Bukan sepatu kaca imitasi, sepatu itu benar-benar terlihat seperti sepatu dari kaca asli dari dongeng Cinderella. Seakan mempunyai kekuatan magis, Eunji seperti ditarik untuk menyentuhnya. Perlahan tangan Eunji menggapai sepatu itu dan menyentuhnya. Tiba-tiba penglihatan Eunji dipenuhi dengan wajah seorang gadis. Masih muda, seumuran dengannya, rambutnya hitam bergelombang. Sorot matanya hampa tapi menyiratkan kesedihan yang amat dalam. Eunji terkejut dengan visi itu.
“Kau kenapa? Ayo pergi” kata Hoya yang melihat ekspresi aneh Eunji. Eunji masih belum sembuh dari keterkejutannya
“Eh, ah..ne” katanya sambil keluar dari toko itu. Pikirannya masi berada disana, bertanya-tanya penglihatan apa itu tadi. Eunji sangat khawatir tentang bangkitnya indera keenamnya lagi. Terakhir kali dia mengalami hal semacam itu adalah ketika kematian Appanya. Dan itu cukup membuat Eunji trauma. Eunji takut jika ada sesuatu yang buruk kembali terjadi.
Saat Eunji dan Hoya sibuk dengan pikiran masing-masing, mereka tidak sadar ada sosok yang terus memperhatikan mereka. Dia adalah Lee Joon. Lee Joon memperhatikan Hoya, tatapannya tidak suka, jelas sekali dia menyukai Eunji karena itu dia membenci Hoya yang selalu tidak lepas dari sisi Eunji. Lee Joon sadar dia harus melakukan sesuatu untuk mendapatkan Eunji, entah sesuatu itu baik atau buruk, dia tidak peduli asal Eunji jadi miliknya.
~oOo~
Akhirnya selesai juga part 1. Saya minta maap kalo geje, alurnya nggak jelas, maklum masih pemula. haahaha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar