Ketika mimpimu bukan hanya milikmu lagi. Ketika mimpimu harus memperhatikan batasan-batasan dan kebahagiaan orang lain. Kata orang, kita berhak bermimpi apapun, tapi kenyataannya harus tetap ada batasan-batasan. Contoh, aku jujur bermimpi S2 di Korea, tapi karena ini itu dan saran dari sini situ, aku mikir lagi, jadinya nggak jadi deh S2, dan aku milih kerja. Toh nanti kalo kerja aku bisa juga ke sana. Haha. Bermimpi itu boleh, tapi dalam konteksku, ada banyaaaak sekali hal yang harus dipertimbangkan.
Ketika mimpimu tak kunjung tercapai. Oke, banyak orang bilang kalau tujuan kita nggak juga tercapai itu pasti karena belum berusaha keras. "Berusaha keras" disini menurutku relatif. Contohnya ya, aku deh ya, aku ini tipe orang yang lumayan suka ngeluh dan gampang merasa sudah bekerja keras, dan sampai sekarang mimpi-mimpiku belum tercapai. Karena apa coba? Ya memang kenyataannya karena aku kurang bekerja keras. Tapi sering banget ngerasa aku uda bekerja keras banget untuk meraih mimpi-mimpi itu. Hayoloo siapa yang salah nih? Yang salah adalah, aku yang kurang DOA. Bener nggak? Haha case closed.
Intinya mimpi kita itu bukan hanya milik kita, jadi jangan cuma bekerja keras sendiri aja. Berdoa yang banyak, minta ijin dan doa dari ibu bapak, insyaallah bisa terwujud. Amiin.
*barusan kejedot buku Geankoplis jadi alim gini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar