Judulnya sok yes banget deh. Haha. Sebenernya post satu ini cuma ingin melampiaskan emosi yang terjadi pada diriku (-_- bahasanya) saat forum undian lab. Heuu. Kok lab diundi-undi? Ya memang seperti itulah prosedur tugas akhir di jurusanku. Pertama harus masuk lab dulu (dengan cara diundi) terus baru desain pabrik terus skripsi.
Oke, forum undian lab ini dilaksanakan hari jumat kemaren jam 8 pagi. Sehari sebelumnya, aku dengan paniknya sudah komat-kamit baca doa, sholat yang biasanya mepet mepet jadi tepat waktu (ah emang kalo ada maunya gini ni), berusaha nggak gangguin kucing kosan yang nakalnya minta ampun, eh tapi malah tanpa sengaja kucingnya kena lemparan botolku. LOL
Dan hari pengundian lab pun tiba. Walaupun mulainya jam 8, aku udah bangun dari jam 5 dan nggak bisa tidur lagi, luar biasa sekali lho pengaruh undian lab ini. Jam 7, setelah ngopi ngopi bersama mbak kos yang juga kuliah jam 8, aku pun bersiap mandi. EH, tiba-tiba ada anak kos laen yang nyuci di kamar mandi. WTH!!! padahal udah jam 7, dan nggak mungkin lah mau nelat. Terpaksa deh anak kos tadi digedor gedor, yang digedor pintu kamar mandi maksudnya. Dan akhirnya setelah ciprat sini ciprat sana, berangkatlah saya ke kampus bersama Retno yang nggak tau kenapa masih santai padahal aku udah panik nggak karuan gini. Heuu, daaan seperti yang sudah aku duga, ruang sidang udah rame. Anak-anak dengan wajah harap harap cemas duduk manis di kursi-kursi ruang sidang yang empuk. Sekilas aku liat ada Fani, leader ibu-ibu korea ini duduk cukup jauh dariku tapi karena kita berdua sama-sama nervous, grogi, gemeter, dan semacamnya akhinya dia pindah duduk di sampingku. Saling mensupport gitu ceritanya.
Setelah menunggu cukup lama, akhirnya bapak ganteng yang akan memimpin jalannya pengundian lab ini pun muncul juga. Dengan gantengnya sang bapak duduk di depan, bersama anak himpunan yang berdiri di belakangnya sambil nulis kuota lab di whiteboard. Huu dag dig dug, momen pengambilan undian pun tiba. Sumpah, perut ini uda mules nggak karuan nunggu giliran maju ngambil undian. Kok namaku nggak dipanggil panggil??? pertanyaan itu terus muter di otak. Haduuh bapak ganteng panggil namaku dong (ini udah mulai gila), haduuh muless nih (gilanya udah akut kalo yang ini), dan akhirnya setelah melilit-melilit di kursi, mulesku seketika hilang saat namaku yang indah (??) disebut oleh bapaknya. Aku pun maju dan dengan bismillah, aku pun mengambil undian, setelah dibuka ternyata dapet nomer 48. Huwoooooooo. Dari 84 urutan dapet nomer 48. Agak mental breakdown sih tapi disyukuri aja toh masih sekitar separo dari jumlah orangnya. Dengan tangan yang masih keder, aku buka line dan segera nge line sang partner tercinta yang masih KP, entah dia lagi ngapain pas aku line itu. Yang jelas balesannya emoticon mental breakdown, yah kira-kira sama lah kayak yang aku rasain.
Ternyata dag dig dug dan mulesku nggak berakhir sampe situ aja. Jantungku dipaksa dag dig dug lagi ketika anak-anak yang lain maju satu per satu dan memilih lab mereka. Anj*r, banyak yang milih ELKIM, haduuh mixing juga banyak yang milih. Ini mulut udah komat-kamit aja baca doa dari tadi, Ya Allah berikan yang terbaik, tapi maunya ELKIM atau MIXING ya Allah, Ya Allah aku pasrahkan padaMu, tapi maunya ELKIM atau MIXING. -_- Setelah doa yang agak nggak konsisten itu, akhirnya Astrid, member ibu ibu korea dipanggil, dia urutan 30 sih jadinya dipanggil duluan. Akhirnya dia berhasil mendarat dengan indah di lab MIXING, dan aku? Masih dag dig dug liat kuota lab ELKIM yang tinggal dua. Urutan ke 30an berapa gitu, lab ELKIM udah sold out. Okelah, harus move on, sekarang tinggal berdoa bisa masuk MIXING. Tak lupa minta doa juga sama partner yang jauh disana via line. Nomor demi nomor dipanggil, tiap nomor itu aku doa semoga nggak milih MIXING semoga nggak milih MIXING. Akhirnya nomor 48 pun dipanggil, aku liat kuota MIXING tinggal 3, berhasillah aku mendarat dengan dramatis di lab MIXING. Setelah aku, lab MIXING udah full. Alhamdulillah Ya Allah, walaupun doaku rada nggak konsisten tapi Kau mengabulkannya, walaupun pilihan kedua sih.
Manusia memang hanya bisa berencana, Allah tetap menentukan, jadi hanya bisa berdoa setelah berusaha keras.
That's quote of this day.
Sabtu, 14 September 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar